Kamis, 29 September 2011

Mekanisme Katup :: PEGAS KATUP (VALVE SPRING) ::

Pegas katup berfungsi sebagai gaya untuk mendorong katup menutup saat katup terbuka akibat tertekan poros nok dan menjaga agar katup dapat menutup dengan rapat. Kecepatan katup menutup katup tergantung dari gaya pegas dan massa dari bagian yang digerakan.
Hal tersebut sesuai dengan rumus:
                        F  =  m . a

                        a   =  F/ m                                              (22)

            a  =  Percepatan
            F = gaya pegas
            m = massa mekanisme katup

Dari rumus diatas nampak semakin besar gaya pegas berarti semakin cepat katup menutup, dan semakin kecil massa yang menjadi beban saat menutup semakin cepat pula percepatan menutup.

Meningkatkan kecepatan katup menutup dapat dilakukan dengan meningkatkan gaya pegas, namun dengan metode ini benturan katup dengan dudukan lebih besar, sehingga suara lebih berisik dan katup dan dudukan cepat aus.

Metode yang banyak digunakan adalah dengan mengurangi massa mekanisme katup. Massa mekanisme katup untuk tipe OHV antara lain katup, roker arm, push rod, lifter, sedangkan tipe OHC adalah katup, roker arm,  pada  DOHC direct type massa yang menjadi beban pegas hanya katup. Dari uraian tersebut nampak bahwa massa DOHC direct type paling kecil, dengan  massa yang digerakkan saat katup menutup kecil memungkinkan katup lebih cepat menutup.

Gaya pegas katup  saat katup menutup maupun katup saat terbuka berbeda. Besar gaya katup saat katup menutup adalah:


F  =  k (X – X1)                                      (23)

F    = gaya pegas
K   = konstante pegas
X   = panjang pegas saat bebas
X1 =  panjang pegas saat terpasang


Gaya maksimal pegas (Fb) adalah saat katup membuka maksimal, rumus menentukan gaya pegas saat itu adalah:

Gb.3.11  Gaya pegas saat terpasang dan membuka maksimal

F  =  k (X – X2 )                                    (24)

F    = gaya pegas
K   = konstante pegas
X   = panjang pegas saat bebas
X2 =  panjang pegas saat nok menekan maksimal atau katup membuka maksimal.

Dari rumus diatas nampak bahwa,  semakin tinggi konstanta pegas maka semakin besar gaya pegas yang dihasilkan, semakin besar pemendekan pegas (X – X1) semakin besar gaya yang menjaga katup tertutup rapat saat katup menutup.

Tinggi angkat nok sangat besar pengaruhnya terhadap  gaya pegas, semakin besar tinggi angkat nok semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk membuka katup atau semakin besar energi potensial yang tersimpan untuk menutup katup.

Pegas katup merupakan pegas spriral atau coil. Efek dari bentuk konstruksi pegas model itu adalah adanya gaya kesamping dan efek kelelahan bahan menyebabkan pegas akan memendek dan miring, oleh karena itu panjang pegas dan kemiringan merupakan standard pemeriksan pegas.  Beberapa model sepeda motor menggunakan pegas ganda dengan arah coil yang berlawanan guna mengeleminir efek gaya ke samping.


Gb. 3. 12  Memeriksa pegas katup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar